Saturday, December 23, 2006

Kenikmatan Janda Muda

Nama saya Firman, saya berusia 23 tahun dan saat ini saya
kuliah dan bekerja. Cerita ini bermula pada saat saya
jalan-jalan dengan teman-teman saya di suatu kawasan di
Jakarta yang memang sudah cukup terkenal di kalangan anak
muda.

Saat saya sedang melintas di jalan Sudirman saya melihat
seorang wanita dan saya menghentikan kendaraan saya lalu kami
pun berkenalan.

Wanita tersebut bernama Nia dan dia masih berumur 19 tahun
dengan tinggi kurang lebih sekitar 175 dan dengan ukuran bra
sekitar 36 C akhirnya saya menawarkan dia untuk mengantar
pulang dan dia pun setuju, maka akhirnya kami jalan pulang
tanpa ada apa-apa.

Kesokan harinya pada pukul 10.00 Nia menghubungi saya via HP
saya
"Hallo, Firman ya?"
"Siapa nih?", tanya saya
"Nia, masa lupa yang semalam kenalan.."
"Oh, iya.. lagi dimana nih."
"Lagi di Blok M, kamu ada acara nggak hari ini?"
"Ehmm, nggak ada tuh kenapa?", jawab saya
"Bisa jemput?"
"Ya udah dimana?"
"Di McDonald Blok M aja ya jam 11.00"
"Ok"

Singkat cerita langsung saya meluncur ke arah Blok M

Sesampainya disana kami ngobrol sejenak lalu kami memutuskan
untuk pergi.
"Mau kemana nih?" tanya saya
"Terserah kamu aja.."
"Main kerumahku sebentar yuk mau nggak?"
"Ok", jawabnya dengan santai.
"Ga takut?", tanya saya
"Takut apa?"
"Kalo diperkosa gimana?"
Tapi dia dengan santainya menjawab, "Ga usah diperkosa juga
mau kok.. he.. he.." sambil melirik kearahku dan mencubit
manja pinggangku.
Kemudian saya bertanya, "Bener nih?"
Dia menjawab, "Siapa takut?"

Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Tebet
yang memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai saya
lalu mempersilahkan Nia untuk masuk lalu kami duduk
bersebelahan dan saya menggoda dia.
"Bener nih nggak takut diperkosa?"

Dia malah menjawab, "Mau perkosa aku sekarang?" ujarnya sambil
membusungkan dadanya yang montok itu.

Aku tidak tahu siapa yang memulai tiba-tiba bibir kami sudah
saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di
mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau
ketinggalan, saya ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas
BH nya.

Ciumanku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya.
"Ahh.. esst.. terus yang..", Nia udah mulai meracau tidak
jelas saat lidah saya turun ke dadanya diantara kedua
bukitnya.
Lidah saya terus menjalar di buah dadanya namun tidak sampai
pada pentilnya.
Nia mendesah-desah, "Man isep Man ayo Man gue pingin elo isep
Man.."

Namun aku tidak memperdulikannya dan masih bermain di sekitar
pentilnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku
membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya.
Akhirnya kepalaku ditarik Nia dan ditempelkannya teteknya ke
mulutku.
"Ayo Man isep Man jangan siksa gue Man.."
Akhirnya mulutku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan
tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya.
"Ohh.. aah.. esst.. enak Man terus sedot yang keras Man gigit
Man ohh..", racaunya.
Sambil kusedot teteknya bergantian kiri dan kanan tanganku
bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok
klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya.

Nia pun tidak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk
celana dalamku sehingga mencuatlah 'adekku' yang sudah berdiri
tegak itu dan Nia terpana.
"Gila gede banget Man punya elo.."
Dan tanpa dikomando langsung Nia memasukan kontolku ke dalam
mulutnya yang mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Nia
menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai
selurh batangnya terjilat olehnya.
"Ah.. enak Ni terus Ni" aku pun menahan nikmat yang luar
biasa.
Akhirnya aku berinisiatif dan memutar tubuhku sehingga posisi
kami menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir vaginanya
Nia mendesah.
"Ah.. enak Man esst.. terus Man.."
Akhirnya Nia menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh
bagian klitorisnya.
"Ahh.. Man aku sampai Man.." sambil mulutnya terus mengelum
penisku sedotan Niapun semakin cepat dan kuat pada penisku
maka aku merasakkan denyut-denyut pada penisku.
"Ni, gue juga mau sampai Ni ahh.."
"Barengan ya.."
Mendengar itu Nia makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati
penisku dan akhirnya..
"Acchh.. ach..", crot.. crot.. crott.., 8 kali penisku
menyemprotkan sperma dalam mulut Nia dan dia menelan semuanya
sehingga kamipun keluar secara bersamaan.
Akhirnya Niapun menggelimpang disampingku setelah menjilati
seluruh penisku hingga bersih.

"Makasih ya Man aku dah lama nggak orgasme sejak suami gue
kabur..", kata Nia
"Emang suami kamu kemana?"
"Ga tau tiba-tiba dia ngilang setelah gue ngelahirin anak gue"
"Lho kamu dah punya anak?"
"Udah umur setahun, Man"

Kemudian Nia memeluk saya dengan eratnya. Lalu dia
mendongakkan kepalanya ke arah saya, lalu saya cium bibirnya
lembut dia pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu
berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Nia memgang
kemaluan saya yang masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga
secara otomatis 'adikku' langsung berdiri dan mengeras.
Kemudian Nia menaiki tubuh saya lalu menjilati habis seluruh
tubuh saya mulai dari mulut hingga ujung kaki.
"Ach.." desahku sejalan dengan jilatan di tubuhku.
Kemudian Nia mengulum penisku terlihat jelas dari atas
bagaimana penisku keluar masuk mulutnya yang mungil itu.
"Ah. sst.. enak Sayang terus sedot Sayang achh.." desahanku
semakin mengeras.

Lalu kuputar tubuhku sehingga posisi 69 dengan Nia diatas
tubuhku lalu aku menjilati vagina Nia dan kuisep klitoris Nia.
"Ahh.. enak Man terus Sayang, aku Sayang kamu achh.." desah
Nia meninggi.
Kemudian Nia memutar tubuhnya kembali dan dia memegang
'adikku' yang sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang
vagina setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Nia.
Sehingga perlahan-lahan masuklah penis saya ke liang senggama
Nia
"Auw.. sst.. ohh.. geede banget sih punya kamu yang" lirih
Nia.
"Punya kamu juga sempit banget Yang, enak.. ah.." kataku.
Perlahan-lahan aku tekan terus penisku ke dalam vaginanya yang
sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Nia mulai
mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat penis saya
seperti disedot-sedot.
Nia berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia
mengerang.
"Ahh.. Sayang aku keluar Yang, ahh.." racaunya.

Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku
sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik tubuhnya
tanpa melepas penisku yang ada di dalam vaginanya. Setelah aku
berada diatasnya maka langsung kugenjot Nia dari atas terus
menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Nia
mengalami orgasme yang ketiga kali dalam waktu yang singkat
ini.
"Ahh.. Sayang aku keluar lagi Sayang ahh.." Desah Nia.
"Kamu lama banget sih Sayang" desah Nia sambil terus
menggoyangkan pinggulnya memutar.
"Ahh terus Sayang sstt enak Sayang terus.." racaunya.
"Iya aku juga enak Sayang terus Sayang ahh.. enak Sayang
mentok banget ah.." racauku tak kalah hebatnya.

Akhirnya setelah aku menggenjot Nia selama kurang lebih 40
menit aku merasakan seperti ada yang mendesak ingin keluar
dari bagian penisku.
"Sayang, aku mau keluar Sayang"
"Mau di dalam atau diluar Sayang?" kataku.
"Bentar Sayang aku juga mau keluar lagi nih ahh.." desah Nia.
"Di dalem aja Sayang biar aku tambah puas" desah Nia lagi.
"Ahh.. sst.. Sayang aku keluar Sayang ahh.." racauku
"Barengan Sayang aku juga sampai ah.. ahh.. oh.." desah Nia.
"Ahh.. Sayang aku keluar Sayang ahh.. sst.. ohh.." desahku.
"Aahh" menyemprotlah spermaku sebanyak 9 kali.
"Emmhh.." saat itu juga si Nia mengalami orgasme.
"Makasih ya Sayang" kata Nia sambil mencium bibirku mesra.

Setelah itu kami langsung membersihkan diri di kamar mandi dan
didalam kamar mandi pun kami sempat 'main' lagi ketika kami
saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing
tiba-tiba Nia jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au
dalam posisi berdidi mencoba menahan nikmatnya. Namun aku
tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan
Nia duduk di atasku dengan posisi menghadapku dan dia
memasukkan kembali penisnya kedalam vaginanya.
"Bless.. ahh.. sst.. enak Sayang ahh.." racaunya mulai
menikmati permainan.

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti
itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku
angkat perlahan tanpa melepas penisku dan aku suruh Nia
menungging dengan berpegangan pada tepian bak mandi dan ketika
dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil
meremas-remas buah dadanya yang mengayun-ayun.
"Ah.. Man aku mau keluar Man.." desahnya.
"Man aah..", terasa cairan orgasme Nia kembali membasahi
penisku.
Karena kondisi Nia yan lemas maka aku memutuskan untuk
melepaskan penisku dan Nia melanjutkannya dengan mengulum
penisku hingga akhirnya..
"Ni aku mau keluar Sayang.. ah..", Sambil kutekan dalam-dalam
kepalanya ke arah penisku sehingga terlihat penisku amblas
semua ke mulutnya yang mungil itu.

Dan ketika Nia menyedot penisku maka.. "Ah.. Ni.." akhirnya
aku semprotkan seluruh spermaku ke mulut Nia dan aku lihat Nia
menelan semua spermaku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya
bahkan dia membersihkan penisku dengan menjilati sisa-sisa
seluruh sperma yang ada.

Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing-masing
dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang sama-sama
telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa
sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami dan kami saling
mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak.

Tanpa terasa kami sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam.
Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan
setelah itu aku mengantarkan Nia pulang ke kostannya di daerah
Blok M dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat ini
diturunkan kami masih sering melakukan hubungan intim.


TAMAT

Satu Malam

Aku berumur 23 tahun, masih single dan kos di suatu rumah di
selatan kota J.

Sejak aku berumur 18 tahun, aku merasakan bahwa minatku
terhadap seks sangat besar. Meski demikian aku tidak pernah
berhubungan seks sampai aku berumur 21 tahun, dan kepuasanku
hanyalah kudapatkan melalui masturbasi saja. Aku senang
mengumpulkan pakaian seksi (luar dalam)..sampai sekarang,
karena kuakui tubuhku memang cukup menarik dengan tinggi yang
lebih dari wanita lain (172 cm), dan buah dadaku yang
merupakan aset utamaku (36B).

Aku tak perlu cerita terlalu banyak mengenai kapan pertama
kali aku berhubungan seks. Itu terjadi pada saat aku mulai
bekerja sebagai sekretaris dan bos-ku adalah seorang yang
genit, meskipun sudah berkeluarga. Hal itu terjadi di ruang
kerjanya di kantor pada satu Sabtu siang, dan tak kuduga hal
itu sangat kunikmati, dan masuknya sebuah benda asing untuk
pertama kalinya dalam tubuhku, meski sakit sedikit, namun
kurasakan asyik, apalagi aku sering seks 'swalayan', sehingga
tak sulit bagiku untuk mengimbangi ayunan tubuh bos-ku itu.

Tapi, bukan ini yang akan kuceritakan. Ada peristiwa yang
sangat tak terlupakan dalam pengalamanku bermain seks...

Pekerjaanku yang sekarang mengharuskan aku banyak pergi ke
luar kota. Suatu ketika aku harus pergi ke kota Y, dan
kebetulan aku mendapat flight malam hari. Di pesawat, seorang
laki-laki sekitar 35 tahunan, cukup tampan dan badannya kekar
duduk di sebelahku. Untuk membunuh waktu, kami berkenalan dan
mengobrol. Dia seorang insinyur yang juga sedang tugas,
namanya Indra. Dia sudah berkeluarga. Dia akan tinggal di
rumah saudaranya di Y. Tapi, kuberikan nama hotel tempatku
menginap. Di sela-sela obrolan kami, dia sempat menyinggung
mengenai penampilanku yang menarik. Memang, saat itu aku
memakai T-shirt tipis putih dan jeans hitam, sementara di
baliknya kukenakan BH yang setengah cup tanpa tali sehingga
terlihat menerawang. Sebenarnya aku membawa jas, tapi tak
kupakai. Aku paham matanya berkali-kali melirik payudaraku,
tetapi seakan menggoda aku kerap berlagak tak sengaja
menyentuhkan ke lengannya saat berbicara. Ketika kami berpisah
di bandara, Indra menyalamiku sambil berkata ingin bertemu
lagi. Aku mengangguk dan menjawab, "Ya.. kamu telpon aku aja!"
Kuakui, aku juga tertarik padanya.

Pukul 20.30 setelah aku check-in dalam kamar, aku bersiap
untuk mandi, menyalakan air hangat di shower. Ketika aku sudah
telanjang bulat dan setengah basah, ada ketukan pada pintu
kamar. Dengan handuk melilit tubuh, kuintip melalui 'peeping
hole' dan kulihat Indra di sana. Aku agak berdebar-debar,
tetapi gembira. Dari dalam kusuruh ia menunggu sebentar
sementara aku mencari sebuah gaun.

Kubuka pintu, dan masuklah Indra, yang saat itu sudah berganti
baju dengan T-shirt hitam dan jeans hitam. Ia tampak lain,
lebih muda namun matang. Melihatku menatapnya lama, ia
tersenyum dan berkata, "Boleh duduk?". "Silakan," sahutku
sambil duduk tepi tempat tidur. Ia ikut duduk di sebelahku dan
langsung memegang tanganku. "Mau kubuatkan teh?" tanyaku
berbasa basi, padahal aku tahu ia sudah tak kuat menahan diri.
Indra menggeleng, "Nggak haus..aku cuma mau ketemu kamu, kok.
Aku nggak bisa lupa itu,"katanya sambil menunjuk buah dadaku
yang menyembul sedikit dari ujung gaun pendekku. "Masak,
sih??" tanyaku genit lalu perlahan berdiri, tapi mendadak
sontak dia menarikku kembali ke tempat tidur hingga aku
terbaring. 'Ah, mulailah pengalaman terbaruku,'begitu pikirku.

Indra menciumi bibirku, melumat-lumat, dan lidahnya
bermain-main ganas dalam rongga mulutku, yang tentu saja
kubalas dengan panas. Sementara, tangannya mulai memijat-mijat
payudaraku, puting susuku kiri kanan, dan tubuhnya menindihku.
Aku meregangkan sedikit pahaku, dan terasa penis-nya telah
menegang hebat. Di tengah-tengah ciuman hebat, aku menepis
tubuhnya dan berdiri di atas ranjang.

Kubuka gaunku, hingga kedua payudaraku yang besar dan kenyal
itu terbebas. Puting susuku sudah mengeras tanda akupun mulai
bernafsu. Indra pun segera meraih turun celana dalamku hingga
aku telanjang bulat. Bagai gadis nakal, aku melompat-lompat di
atas ranjang, dan menjatuhkan diriku dengan posisi yang sangat
merangsang. "Ayo, doong, buka bajumu... Aku gatel banget, nih"
godaku.

Indra tak bertanya 2 kali, dan langsung melucuti pakaiannya
sendiri. Ya ampun, itu kontol besar sekali! Kuperkirakan
hampir 20 sentimeter, dan siap menusuk.. Aku cekikikan saat
Indra menubruk tubuhku, kembali menciumiku dari mulut, turun
ke leher, dan tangannya masih trampil memilin-milin puting
susuku yang kian mengeras. Aku merintih nikmat..dan dia terus
menelusuri tubuhku dengan lidahnya. Ia memang jagoan..
terutama ketika dengan buas menjilati dan mengulum puting
susuku. Luar biasa!!!

Ketika beberapa menit tangannya telah mengelus-elus jembut dan
permukaan memek-ku hingga telah sedikit membasah, kubalikkan
tubuhnya dan aku duduk di atasnya. Mulai kujilati telinganya,
lalu kupijit puting susunya hingga ia terpejam. Tanganku
meraba kontol raksasa di sela-sela pahanya. Terus bibirku
turun hingga ke perut, ke bawah lagi menciumi pangkal
pahanya...dia menegang dan mengangkat sebelah kakinya.
Kepalaku diarahkan langsung ke kontol-nya.. yah, menyerah
sajalah aku dengan gembira. Kukulum sedikit ujung kepalanya
sambil kumainkan lidahku diatasnya, hingga ia sedikit
menggelinjang kegelian. Lalu kumasukkan semua batangnya hingga
mencapai tenggorokanku. Kuhisap sedikit-sedikit dan itu
membuatnya mengerang.

Indra meraih kepalaku, dan kembali lagi kita berciuman hebat
dan bermain lidah. Kurasakan kehangatan di antara pahaku,
tersentuh kontol-nya. Tangannya terus memilin-milin puting
susuku, sampai beberapa menit kemudian aku merasa sangat
basah, dan kubaringkan tubuhku ke atas tempat tidur, dan
kuregangkan kakiku selebar-lebarnya. Kutepuk-tepuk memekku
sambil mengajak," Ayo, sayang, masuk dooong! Kaya'nya aku udah
ngga' tahan, nih!" Indra terbahak, mengambil posisi setengah
merangkak, memainkan kontolnya sebentar di wajahku,
meletakkanya di antara kedua payudaraku dan langsung kujepit
dengannya, terus turun, perlahan menuju liang kenikmatan.

Saat ujung kepala kontolnya menyentuh permukaan memekku, aku
menggelinjang kegirangan, bergoyang2 tak karuan, dan menekan
pantat Indra yang sudah tidak bisa bicara lagi, agar kontolnya
segera masuk. Blessss!!! Akh, akh, akhhhhh ... ke awang2 aku
rasanya.

Kugoyangkan pinggulku seirama goyangan Indra. Makin cepat,
makin kencang, dan secara bersamaan kami setengah menjerit...
Aaaaaaaaggh!!

Aku merasakan dan mencium bau cairan yang sangat khas
mengaliri dada dan perutku. Betapa indahnya malam ini...

Indra tergolek di sampingku kelelahan. Kulirik jam tanganku,
pukul 22.00. Aku tersenyum dan membatin, "Aku bisa kerja
full-energy besok".


TAMAT

Selingkuh Karena Internet@!!

Ini adalah kisah nyataku, Pertama aku ingin memperkenalkan
diri dahulu, aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun,
namaku...katakan lisa, tempat tinggalku di semarang, dan sudah
setahun menikah, tetapi entah kenapa belum mempunyai anak,
walaupun hubungan sex kami (dengan suami) lakukan dengan rutin
dan lancar, kehidupan sex kami biasa biasa saja, bahkan
cenderung membosankan, karena menurutku kurang bervariasi,
tapi aku tidak pernah berselingkuh dengan orang lain selama
ini, karena suamiku sangat menyayangi aku bahkan cenderung
memanjakanku.

Tapi kesetiaanku ini berakhir sampai tanggal 19
Juni 1999 (hari Sabtu). Hal ini dimulai dengan perkenalanku
dengan dunia internet sejak sebulan yang lalu. Secara rinci
aku tidak menjelaskan bagaimana aku belajar internet, tetapi
sampai suatu waktu aku berkenalan dengan seorang cowok dalam
acara chatting di web idola.

Ketika ini aku sedang belajar tentang bagaimana untuk ber
chatting di internet, temanku mengajari aku untuk masuk ke web
idola, lalu masuk ke forum chattingnya. Ketika aku sudah masuk
ke forum, ada yang mengirimi aku private message, ternyata
seorang cowok yang berusia 30 tahun, berkeluarga, juga belum
mempunyai anak, namanya...katakan andy, berasal dari jakarta,
bekerja di sebuah perusahaan asing yang sedang mengerjakan
sebuah proyek maintenance jalan KA (jakarta-surabaya), tetapi
perusahaan itu mempunyai kantor cabang di cirebon dan
semarang, hingga andy sering melakukan tugas meninjau kantor
cabangnya, termasuk di semarang.

Setelah kami berkenalan lewat
chatting, lalu dia juga kadang kadang menelepon (dari
jakarta)...mungkin pakai telepon kantor, tetapi kami belum
pernah bertemu muka, sampai pada tgl 16 juni 1999 andy
menelepon aku, dan mengatakan bahwa dia sedang berada di
semarang untuk urusan kerja dan menawari aku untuk berkenalan
dan bertemu muka. Pertama kali aku ditawari begitu, aku agak
bingung, karena hal seperti ini adalah sangat baru bagiku,
sudah mengenal seseorang, tapi belum pernah bertemu, dan
sekarang akan bertemu orang tsb. Tapi akhirnya aku menyetujui
dan akhirnya kita membuat janji untuk bertemu pada hari sabtu
pagi (karena kantor andy libur, hingga andy mempunyai waktu
untuk bertemu). Kita menetapkan tempat bertemunya di lobby
hotel graha santika (tempat andy menginap) jam 9 pagi.

Pada hari dan jam yang sudah kita tentukan, aku datang kesana
sendirian, karena suamiku masih bekerja di perusahaannya
(perusahaan tempat suamiku bekerja tidak libur pada hari
sabtu), tetapi sampai disana aku tidak menjumpai andy,
akhirnya aku bertanya ke bagian reception, dan menanyakan
apakah ada tamu bernama andy dari jakarta, setelah di check,
ternyata ada, dan aku diberi tahu no kamarnya. Akhirnya aku
telepon ke kamarnya, dan andy mengangkat telepon, aku
menanyakan apakah dia lupa dengan janji bertemunya, andy
menjawab bahwa dia tidak lupa, tetapi karena semalam dia harus
bekerja menemani tamu sampai larut malam, akhirnya dia
terlambat bangun, bahkan sekarang belum mandi. Aku dapat
memakluminya, tetapi aku bingung apakah aku harus menunggu di
lobby sampai dia selesai mandi, dsb, atau harus bagaimana,
akhirnya andy menawarkan bila aku tidak keberatan, aku dapat
naik ke kamarnya dan menunggu di ruang tamu di kamarnya
(ternyata kamarnya mempunyai ruang tamu sendiri, semacam suite
room atau apa aku tidak menanyakan), aku agak bingung juga,
tapi akhirnya aku menyetujui untuk naik ke kamarnya.

Sesampai didepan kamarnya, aku pencet bel, lalu tidak lama
kemudian andy membuka pintu. Ternyata andy mempunyai wajah
yang ganteng sekali, dan tubuhnya juga sangat macho, setelah
kita ber basa basi diruang tamu kamarnya, andy bilang permisi
untuk mandi sebentar dan mempersilahkan aku untuk main
komputernya (dia membawa komputer kecil...notebook..?), dia
bahkan membantu aku untuk meng connect kan ke internet, lalu
andy meninggalkanku untuk mandi. Setelah aku sendirian, aku
mencoba untuk masuk ke web untuk chatting, tetapi entah kenapa
kok tidak bisa masuk web tsb, setengah teriak aku menanyakan
ke andy, dan andy menjawab mungkin web tsb lagi down, dan andy
menyarankan untuk mencoba saja web yang lain, caranya lihat di
historynya (aku tidak mengerti artinya..), tetapi karena aku
tidak punya kerjaan, aku mencoba bagaimana caranya untuk
membuka historynya (itupun dengan cara saling teriak dengan
andy), sampai akhirnya aku dengan tidak sengaja membuka web,
ini yang pertama aku membuka cerita seru, ternyata isinya
adalah cerita cerita sex dengan bahasa indonesia, lalu aku
mencatat alamat webnya, dengan pertimbangan mungkin aku akan
buka lagi di rumah. Lalu aku mulai membaca cerita cerita yang
ditampilkan, terus terang aku mulai terangsang karena membaca
cerita sex tsb, aku merasa celana dalamku mulai lembab karena
vaginaku mulai basah. Sampai akhirnya andy selesai mandi, dan
keluar menemuiku. Pertama dia kaget melihat aku sedang membaca
web cerita seru, akupun sangat malu melihat dia memergoki aku
sedang membaca cerita seru, dan segera aku men disconnect
komputernya ke internet dan menutup layar web cerita seru tsb,
tetapi karena andy sudah terlanjur melihat aku membaca cerita
seru, setelah beberapa waktu dia diam, akhirnya dia tertawa
dan menanyakanku apakah aku pernah masuk ke web tsb, aku
dengan malu malu menjawab belum. Andy bertanya lagi, bagaimana
ceritanya..?, aku bingung menjawabnya..sampai andy tertawa
lagi..kali ini sampai terpingkal pingkal...akhirnya aku juga
ikut tertawa.

Setelah suasananya agak mencair, kami mulai ngobrol lagi,
tentu dengan topik internet, ternyata andy sangat menguasai
internet, hingga aku dijelaskan banyak mengenai dunia
internet, baru aku tahu bahwa internet tidak hanya digunakan
untuk chatting dan kirim e mail saja, ternyata sangat banyak
manfaatnya. Bahkan andy menjelaskan bahwa di internet kita
dapat membuka web...dewasa, misalnya cerita seru, dan web yang
menampilkan gambar gambar....sex, aku agak penasaran dengan
penjelasannya yang terakhir, dan rupanya andy mengetahui
keingin tahuan ku, lalu dia menawarkan untuk mencoba
penjelasannya dengan membuka web web dewasa tsb, rupanya
komputer andy mempunyai satu bagian..(favourite..?), yang
isinya adalah alamat web web dewasa, hingga kita tidak perlu
tiap kali menuliskan melalui keyboard, setelah andy membuka
web porno tsb, aku sangat kaget, karena isinya adalah gambar
sepasang cowok-cewek sedang berhubungan sex, terus terang aku
baru pertama kali melihat gambar gambar semacam itu, hingga
aku sangat malu dan tidak tahu harus bagaimana..., tapi
sejujurnya aku mulai terangsang dengan melihat gambar tsb,
tetapi kemudian andy mengganti web tsb dengan web lain yang
isinya juga tentang orang berhubungan sex, tetapi yang
ditampilkan adalah film (movie), ini juga pertama kali aku
melihat film orang bermain sex, ternyata film film semacam itu
juga sama dengan blue film (kata andy)..sejujurnya aku belum
pernah melihat blue film, melihat cewek mencium bahkan
mengulum penis sampai mengeluarkan sperma.., dan cowok
menciumi vagina cewek....

Aku mulai merasa panas dingin melihat nya, mungkin aku mulai
terangsang berat, dan entah bagaimana dan kapan mulainya
ternyata andy sudah memelukku dan mulai meraba payudaraku,
pertama aku ingin berontak, karena aku merasa ini tidak boleh,
tetapi entah bagaimana aku tidak bisa melakukan apa apa, aku
diam saja bahkan menikmati perlakuannya, sampai tangan andy
mulai menjelajah turun ke vagina ku, aku merasa celana dalamku
sangat basah, andy lalu mulai membuka pakaianku, entah
bagaimana aku diam saja, hingga aku sekarang hanya memakai
celana dalam dan BH, lalu aku ditarik masuk ke kamarnya dan
aku ditidurkan di tempat tidurnya yang besar, disini andy
mulai menciumi bibirku, terasa sangat hangat, tangan andy
tidak berhenti memainkan payudara dan vaginaku, hingga aku
merasa sangat terangsang sekali, lalu andy mulai membuka BH
dan celana dalamku, dan mulai menciumi puting payudaraku, aku
sudah pasrah dengan perlakuannya, dan sudah setengah sadar
dengan apa yang dia lakukan, karena aku sudah sangat
terangsang sekali, sampai ketika dia mulai menciumi vaginaku,
aku merasakan hal yang sangat enak sekali (suamiku belum
pernah menciumi vaginaku), aku merasa ada sesuatu yang akan
meledak dari dalam vaginaku, sampai ketika aku membuka mata,
ternyata andy sedang membuka pakaian nya sampai dia telanjang
bulat, ternyata andy mempunyai penis yang besar sekali,
mungkin sekitar 18 - 20 cm, dengan bulu yang lebat, lalu andy
mendekatkan penis di mulutku, sambil dia melanjutkan menciumi
vaginaku.

Aku mengerti dengan keinginannya, karena aku baru
melihat di web porno tadi, ada yang saling menciumi penis dan
vagina dengan posisi cewek diatas mengulum penis, dan cowok
dibawah menciumi vagina. Walaupun aku belum pernah melakukan
hal tsb, tetapi karena aku sangat terangsang dan juga setengah
sadar, aku masuk kan penis andy kedalam mulutku, terasa sangat
susah karena penis andy besar sekali, tetapi aku berusaha
meniru cara mengulum penis (seperti di web), dan ternyata andy
mulai terangsang dengan kulumanku, aku merasakan penisnya
mulai mengeras. Sampai suatu saat andy melepaskan penisnya dan
membalikkan posisinya hingga penisnya tepat berada didepan
vaginaku dan andy mulai menekan penisnya kedalam vaginaku, aku
merasakan hal yang sangat enak sekali, yang belum pernah aku
rasakan dengan suamiku, ketika andy mulai mengocok penisnya
(mungkin karena penisnya sangat besar), setelah beberapa waktu
andy mengajak untuk berganti posisi (aku belum pernah
berhubungan sex dengan berganti posisi, biasanya dengan
suamiku aku hanya berhubungan secara biasa saja), andy
menyuruh aku tengkurap setengah merangkak, dan dia lalu
memasukkan penisnya dari belakang, ternyata posisi ini sangat
merangsang aku, hingga dari vaginaku terasa ada yang
meledak..(inikah orgasme..?), setelah sekian waktu andy belum
juga mengeluarkan sperma, andy lalu mencabut penisnya lagi dan
menyuruhku untuk duduk dan dia memasukkan penisnya dari bawah,
posisi ini kurang enak buat aku, karena terasa sakit diperut,
ada yang terasa menyodok perutku, untung posisi ini tidak
berlangsung lama, karena andy akan mengeluarkan sperma, andy
lalu mencabut penisnya dan mengocok penisnya sendiri didepan
mukaku, sampai ketika dia memuncratkan spermanya, aku tidak
sempat mengelak, hingga spermanya muncrat mengenai mukaku,
bahkan ada yang masuk ke mulutku, terasa asin, aku bingung
sekali ketika andy memintaku untuk menyedot penisnya, aku agak
jijik, tetapi aku pikir sudah kepalang basah, dan aku ingin
merasakan bagaimana rasanya menyedot penis yang sedang
mengeluarkan sperma, lalu aku akhirnya menyedot penisnya,
terasa ada sesuatu yang kental masuk kedalam mulutku, rasanya
asin, dan ternyata aku menyedotnya terlalu keras, hingga andy
mendesis desis...entah keenakan atau kesakitan.., sampai
akhirnya penisnya mengecil...

Setelah aku membuang spermanya dari mulutku ke tissue, aku
terlentang sambil beristirahat, ternyata andy langsung mulai
menciumi vaginaku lagi, sampai aku merasa orgasme
lagi...ternyata rasanya enak sekali bila vagina diciumi,
setelah selesai kami berdua masuk kamar mandi untuk
membersihkan sperma dimukaku dan mencuci vaginaku, andy juga
mencuci penisnya. Ini adalah pertama kali aku berselingkuh
dalam perkawinanku, aku merasa berdosa terhadap suamiku,
tetapi bagaimanapun telah terjadi, dan aku tidak ingin suamiku
mengetahui rahasiaku.

TAMAT

Reni yg Hot !!

Aku sekedar ingin berbagi pengalaman ketika aku making love
dengan temanku bernama Reni. Ia adalah tema kuliahku yang
berkulit putih mulus serta sexy sekali. Sebenarnya sudah cukup
lama aku sangat tertarik dengan bodynya.Kalau melihat dia, aku
sering bayangkan betapa asyiknya jika making love dengannya.

Suatu ketika aku berkunjung ke rumahnya, kebetulan saat itu
rumahnya sedang kosong. Ketika aku diajak masuk, aku nggak
ngira kalau dia lagi nyetel VCD. Aku kemudian diajak nonton
bareng. Ternyata disetel adalah film BF. Kulihat dia cukup
menikmati tontonan tersebut. Beberapa saat kemudian secara
nggak sadar ia mengelus elus pahaku dan terus naik ke barangku
yang sudah tegang lihat adegan di TV. Ia terus mengelus elus
barangku.

Akhirnya aku jadi nggak sabar, kupelorotkan aja celanaku. Ia
tampak girang melihat barang ku yang sudah berdiri tegak
dengan gagah. Ia Tampak bernafsu dan langsung mengelus-elus
barangku, serta menciumi kemaluanku.

Aku jadi tambah nggak sabar, langsuang saja kujejalkan
kemaluanku kemulutnya. Ternyata ia menyambutnya dan dengan
canggih sekali ia mainkan barangku di mulutnya. Aku
benar-benar nggak ngira kalau dia ahli sekali melakukan oral
sex dan kuakui bahwa permainan mulutnya cukup hebat. Ia
demikian ahli mengombinasikan antara hisapan, gigitan serta
jilatan.

Aku merasakan sangat kenikmatana yang luar biasa. Dan ia
tampaknya semakin bersemangat ketika aku juga merespon dengan
mengenjot kemaluanku di mulutnya. Bahkan ketika aku mencoba
untuk mencabutnya, ia berusaha mencegahnya, sehingga
kemaluanku tidak bisa lepas dari mulutnya. Bukan hanya batang
kemaluanku saja yang dimainin. Bijikupun kadang-kadang
dikulum-kulum sambil sesekali digigit-gigit.

Akh..... luar biasa sekali. Sambil menggigit bijiku, batang
kemaluanku dileus-elus serta diremas-remas. Dan ketika aku
sudah nggak tahan lagi, tampaknya ia tahu dan langsung batang
kemaluanku kembali dimasukkan ke mulutnya dan memperhebat
kuluman serta sedotannya.

Akhirnya aku benar-benar nggak tahan dan bermasuk mencabut
dari mulutnya. Tapi rupanya ia nggak rela kemaluanku keluar
dari mulutnya, sehingga spermaku keluar di mulutnya.
Ahhh....benar-benar kurasa nikmat ketika spermaku tertumpah
keluar. Ia tampak gembira sekali dengan keluarnya spermaku. Ia
sedot semua spermaku seakan-akan nggak rela spermaku tertumpah
denga percuma. Namun karena aku mengeluarkan sperma cukup
banyak sehingga sebagian keluar menetes dimulutnya. Reni
mengusap spermaku yang keluar dari mulutnya dengan tangannya,
kemudian menjilati tangannya yang belepotan spermaku. "Ah...
San punyamu enak sekali".

Rupanya Reni belum puas dengan permainan awal tersebut. Ia
kembali menjilati kemaluanku, sehingga dalam waktu singkat
kemaluanku kembali tegang. Ia tampak gembira sekali. Namun
untuk kali ini aku juga ingin merasakan vaginanya. Langsung
aja aku telanjangi dia, sehingga tubuhnya yang mulus
terpampang di depanku. Aku terkagum dengan bodynya yang
aduhai. Payudaranya cukup besar dan kencang, sedangkan
bulu-bulu kemaluannya cukup lebat menutupi vaginanya. Langsung
aku buka lebar-lebar kedua pahanya, dan aku tancapkan
kemaluanku. .......AHHH..........."ia menjerit kecil ketika
kemaluan menancap sebagian. Aku masih nggak puas karena baru
sebagian yang masuk, sehingga aku tancapkan lebih dalam lagi.
Reni benar-benar kelojotan ketika kemaluanku mulai
merojok-rojok kemaluannya dengan dengan hebat. Ia berusaha
mengimbangi dengan goyang-goyangnya yang menurutku luar biasa
sekali, sehingga aku merasa kan seakan-akan kemaluanku
diplintir-plintir.

"........ah.....ah.....ah......" Ia terus mengerang-ngerang
ketika genjotan kemaluanku semakin kuperhebat, hingga
tiba-tiba ia menggerang dengan hebat, dan kemudian lemas, dan
tampak kelelahan. Aku tahu ia sudah orgasme. Tapi aku nggak
perduli. Bahkan aku memperhebat genjotanku. Dan ketika aku
sudah mulai merasakan akan keluar, segera kucabut kemaluanku
dan kembali kujejalkan ke mulutnya. Reni tampak senang sekali,
ketika untuk kedua kalinya spermaku tertumpah dimulutnya. Dan
untuk kedua kalinya pula ia hisap habis spermaku.

TAMAT

Perawan Nina

Sudah merupakan rutinitas jika dalam liburan panjang Aku
menginap dirumah Om Bagas dan Tante Rita di Jakarta. Karena
kebetulan juga, tempat kerjaku adalah di sebuah sekolah
terkenal di Manado. Jadi, kalau pas liburan panjang, otomatis
aku juga libur kerja. Tapi sudah sekitar 6 tahun Aku tak
pernah lagi liburan ke Jakarta karena sibuk mengurusi kerjaan
yang menumpuk. Baru pada tahun 2002 lalu Aku bisa merasakan
nikmatnya liburan panjang. Rumah Om Bagas bisa digolongkan
pada rumah mewah yang besar. Walaupun begitu, rumahnya sangat
nyaman. Itulah sebabnya aku senang sekali bisa liburan ke
sana.

Aku tiba di rumah Om Bagas pada pukul 22.00. karena kelelahan
aku langsung tidur pulas. Besok paginya, aku langsung disambut
oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin
aku kaget, heran bercampur kagum, ada sosok gadis yang dulunya
masih kelas 4 SD, tapi kini sudah tumbuh menjadi remaja yang
cantik jelita. Namanya Nina. Kulitnya yang putih, matanya yang
jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku
yang nakal.
"Hallo Kak..! Sorry, tadi malam Nina kecapean jadi tidak
menjemput kakak. Silahkan di makan nasi gorengnya, ini Nina
buat khusus dan spesial buat Kakak." Katanya sembari
menebarkan senyumnya yang indah. Aku langsung terpana.
"Ini benar Nina yang dulu, yang masih ingusan?" Kataku sambil
ngeledek.
"Ia, Nina siapa lagi! Tapi udah enggak ingusan lagi, khan?"
katanya sambil mencibir.
"Wah..! Udah lama enggak ketemu, enggak taunya udah gede.
Tentu udah punya pacar, ya? sekarang kelas berapa?" tanyaku.
"Pacar? Masih belum dikasih pacaran sama Papa. Katanya masih
kecil. Tapi sekarang Nina udah naik kelas dua SMA, lho! Khan
udah gede?" jawabnya sambil bernada protes terhadap papanya.
"Emang Nina udah siap pacaran?" tanyaku.
Nina menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.
"Belum mau sih..! Eh ngomong-ngomong nasinya dimakan, dong.
Sayang, kan! Udah dibuat tapi hanya dipelototin."
Aku langsung mengambil piring dan ber-sarapan pagi dengan
gadis cantik itu. Selama sarapan, mataku tak pernah lepas
memandangi gadis cantik yang duduk didepanku ini.
"Mama dan Papa kemana? koq enggak sarapan bareng?" tanyaku
sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke nanan.
Nina langsung menjawab, "Oh iya, hampir lupa. Tadi Mama nitip
surat ini buat kakak. Katanya ada urusan mendadak".
Nina langsung menyerahkan selembar kertas yang ditulis dengan
tangan. Aku langsung membaca surat itu. Isi surat itu
mengatakan bahwa Om Bagas dan Tante Rita ada urusan Kantor di
Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Nina
kepadaku. Dengan kata lain Aku kebagian jaga rumah dan menjaga
Nina selama seminggu.
"Emangnya kamu udah biasa ditinggal kayak gini, Nin?" tanyaku
setelah membaca surat itu.
"Wah, Kak! seminggu itu cepat. Pernah Nina ditinggal sebulan"
jawabnya.
"Oke deh! sekarang kakak yang jaga Nina selama seminggu.
Apapun yang Nina Mau bilang saja sama kakak. Oke?" kataku.
"Oke, deh! sekarang tugas kakak pertama, antarkan Nina
jalan-jalan ke Mall. Boleh, Kak?" Nina memohon kepadaku.
"Oh, boleh sekali. Sekarang aja kita berangkat!" setelah itu
kami beres-beres dan langsung menuju Mall.

Siang itu Nina kelihatan cantik sekali dengan celana Jeans
Ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah muda. Semua serba
ketat. Seakan memamerkan tubuhnya yang seksi.
Pulang Jalan-jalan pukul 19. 00 malam, Nina kecapean. Dia
langsung pergi mandi dan bilang mau istirahat alias tidur. Aku
yang biasa tidur larut pergi ke ruang TV dan menonton acara
TV. Bosan menonton acara TV yang kurang menyenangkan, Aku
teringat akan VCD Porno yang Aku bawa dari Manado. Sambil
memastikan Nina kalau sudah tidur, Aku memutar Film Porno yang
Aku bawa itu. Lumayan, bisa menghilangkan ketegangan akibat
melihat bodinya Nina tadi siang.
Karena keasyikan nonton, Aku tak menyadari Nina udah sekitar
20 menit menyaksikan Aku Menonton Film itu.
Tiba-tiba, "Akh..! Nina memekik ketika di layar TV terlihat
adegan seorang laki-laki memasukkan penisnya ke vagina seorang
perempuan. Tentu saja Aku pucat mendengar suara Nina dari arah
belakang. Langsung aja Aku matikan VCD itu.
"Nin, kamu udah lama disitu?" tanyaku gugup.
"Kak, tadi Nina mau pipis tapi Nina dengar ada suara desahan
jadi Nina kemari" jawabnya polos.
"Kakak ndak usah takut, Nina enggak apa-apa koq. Kebetulan
Nina pernah dengar cerita dari teman kalo Film Porno itu
asyik. Dan ternyata benar juga. Cuma tadi Nina kaget ada tikus
lewat". Jawab Nina. Aku langsung lega.
"Jadi Nina mau nonton juga?" pelan-pelan muncul juga otak
terorisku.
"Wah, mau sekali Kak!" Langsung aja ku ajak Nina menonton film
itu dari awal.
Selama menonton Nina terlihat meresapi setiap adegan itu.
Perlahan namun pasti Aku dekati Nina dan duduk tepat
disampingnya.
"Iseng-iseng kutanya padanya "Nina pernah melakukan adegan
begituan?" Nina langsung menjawab tapi tetap matanya tertuju
pada TV.
"Pacaran aja belum apalagi adegan begini."
"Mau ndak kakak ajarin yang kayak begituan. Aysik, lho! Nina
akan rasakan kenikmatan surga. Lihat aja cewek yang di TV itu.
Dia kelihatannya sangat menikmati adegan itu. Mau ndak?"
Tanyaku spontan.
"Emang kakak pandai dalam hal begituan?" tanya Nina menantang.

"Ee..! nantang, nih?" Aku langsung memeluk Nina dari samping.
Eh, Nina diam aja. Terasa sekali nafasnya mulau memburu tanda
Dia mulai terangsang dengan Film itu.
Aku tak melepaskan dekapanku dan Sayup-sayup terdengar Nina
mendesah sambil membisikkan, "Kak, ajari Nina dong!". Aku
seperti disambar petir.
"Yang benar, nih?" tanyaku memastikan. Mendengar itu Nina
langsung melumat bibirku dengan lembut. Aku membiarkan Dia
memainkan bibirku. Kemudian Nina melepas lumatannya.
"Nina serius Kak. Nina udah terangsang banget, nih!" Mendengar
itu, aku langsung tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung
melumat bibir indah milik Nina. Nina menyambut dengan lumatan
yang lembut.
Tiga menit kemudian entah siapa yag memulai, kami berdua telah
melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tak ada sehelai
benangpun melilit tubuh kami. Ternyata Nina lebih cantik jika
dilihat dalam kondisi telanjang bulat. Aku mengamati setiap
lekuk tubuh Nina dengan mataku yang jelalatan dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Sempurna. Nina memiliki tubuh yang
sempurna untuk gadis seumur dia. Susunya yang montok dan padat
berisi, belum pernah tersentuh oleh tangan pria manapun.
"Koq Cuma dilihat?" Lamunanku buyar oleh kata-kata Nina itu.
Merasa tertantang oleh kata-katanya, Aku langsung membaringkan
Nina di Sofa dan mulai melumat bibirnya kembali sambil
tanganku dengan lembutnya meremas-remas susunya Nina yang
montok itu. Nina mulai mendesah-desah tak karuan.
Tak puas hanya meremas, semenit kemudian sambil tetap
meremas-remas, Aku menghisap puting susu yang berwarna merah
muda kecoklatan itu, bergantian kiri dan kanan.
"Oh.. Kak.. Kak..! Enak se.. ka.. li.. oh..!" desah Nina yang
membakar gairahku. Jilatanku turun ke perut dan pusar, lalu
turun terus sampai ke gundukan kecil milik Nina yang ditumbuhi
bulu-bulu halus yang masih sedikit.
"Ah.. Geli sekali, Kak.. Oh.. nikmat..!" desah Nina waktu Aku
jilat Kelentitnya yang mulai mengeras karena rangsangan hebat
yang aku ciptakan. Tanganku tak pernah lepas dari Susu Nina
yang montok itu. Tiba-tiba, Nina memekik dan melenguh tertahan
sambil mengeluarkan cairan vagina yang banyak sekali.
"Akh.. ah.. oh.. e.. nak.. Kak.. oh..!" Itulah orgasme
pertamanya. Aku langsung menelan seluruh cairan itu. Rasanya
gurih dan nikmat.
"Gimana Enak, Nin?" tanyaku sambil mencubit putting susunya.
"Wah, Kak! Nikmat sekali. Rasanya Nina terbang ke surga."
Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. Melihat itu, Aku
langsung mencegahnya.
"Tunggu, Masih ada yang lebih nikmat lagi." Kataku.
"Sekarang kakak mau ajarin Nina yang kayak begitu" sambil
menunjuk adegan di TV dimana serang perempuan yang sedang
menghisap penis laki-laki.
"Gimana, mau?" Tanyaku menantang.
"Oke deh!" Nina menjawab dan langsung meraih penisku yang
masih tertidur. Nina mengocok perlahan penisku itu seperti
yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu Dia memasukkannya ke
mulutnya yang hangat sambil menyedot-nyedot dengan lembut.
Mendapat perlakuan demikian langsung aja penis ku bangun.
Terasa nikmat sekali diperlakukan demikian. Aku menahan Air
maniku yang mau keluar. Karena belum saatnya. Setelah kurang
lebih 15 menit diemut dan dibelai olah tangan halus Nina,
penisku udah siap tempur.
"Nah sekarang pelajaran yang terakhir" Kataku. Nina menurut
aja waktu Aku angkat Dia dan membaringkan di atas karpet. Nina
juga diam waktu Aku mengesek-gesek penisku di mulut vaginanya
yang masih perawan itu. Karena udah kering lagi, Aku kembali
menjilat kelentit Nina sampai Vaginanya banjir lagi dengan
cairan surga. Nina hanya pasrah saja ketika Aku memasukkan
penisku ke dalam vaginanya.
"Ah.. Sakit, Kak.. oh.. Kak..!" jerit Nina ketika kepala
penisku menerobos masuk. Dengan lembut Aku melumat bibirnya
supaya Nina tenang. Setelah itu kembali Aku menekan pinggulku.

"Oh.. Nina.. sempit sekali.. Kamu memang masih perawan, oh..!"
Nina hanya memejamkan mata sambil menahan rasa sakit di
vaginanya.
Setelah berjuang dengan susah payah, Bless..!
"Akh.. Kak.. sakit..!" Nina memekik tertahan ketika Aku
berhasil mencoblos keperawanannya dengan penisku. Terus saja
Aku tekan sampai mentok, lalu Aku memeluk erat Nina dan
berusaha menenangkan Dia dengan lumatan-lumatan serta
remasan-remasan yang lembut di payudaranya. Setelah tenang,
Aku langsung menggenjot Nina dengan seluruh kemampuanku.
"Oh.. e.. oo.. hh.., ss.. ah..!" Nina mendesah tanpa arti.
Kepalanya kekanan-kekiri menahan nikmat. Nafasnya mulai
memburu. Tanganku tak pernah lepas dari payudara yang sejak
tadi keremas-remas terus. Karena masih rapat sekali, penisku
terasa seperti di remas-remas oleh vaginanya Nina,
"Oh.. Nin, enak sekali vaginamu ini, oh..!" Aku mendesah
nikmat.
"Gimana, enak? nikmat?" tanyaku sambil terus menggenjot Nina.
"enak.. sekali, Kak.. oh.. nikmat. Te.. rus.. terus, Kak..
oh..!" Desah Nina.
Setelah kurang lebih 25 menit Aku menggenjot Nina, tiba-tiba
Nina mengejang.
"K.. Kak..! Nina udah enggak tahan. Nina mau pi.. piss..
oh..!" Kata Nina sambil tersengal-sengal.
"Sabar, Nin! Kita keluarkan Bersama-sama, yah! Satu.." Aku
semakin mempercepat gerakan pinggulku.
"Dua.., Ti.. nggak.. oh.. yess..!" Aku Menyemburkan Spermaku,
croot.. croot.. croott..! Dan bersamaan dengan itu Nina juga
mengalami orgasme.
"Akh.. oh.. yess..!" Nina menyiram kepala penisku dengan
cairan orgasmenya. Terasa hangat sekali dan nikmat. Kami
saling berpelukan menikmati indahnya orgasme. Setelah penisku
menciut di dalam vagina Nina, aku mencabutya. Dan langsung
terbaring di samping Nina. Kulihat Nina masih
tersengal-sengal. Sambil tersenyum puas, Aku mengecup dahi
Nina dan berkata
"Thank's Nina! Kamu telah memberikan harta berhargamu kepada
kakak. Kamu menyesal?" Sambil tersenyum Nina menggelengkan
kepalanya dan berkata,
"Kakak hebat. Nina bisa belajar banyak tentang Sex malam ini.
Dan Nina Serahkan mahkota Nina karena Nina percaya kakak
menyayangi Nina. Kakak tak akan ninggalin Nina. Thank's ya
Kak! Yang tadi itu nikmat sekali. Rasanya seperti di surga."
Kemudian kami membenahi diri dan membersihkan darah perawan
Nina yang berceceran di karpet. Masih memakai BH dan celana
dalam, Nina minta Aku memandikan Dia seperti yang Aku lakukan
sekitar enam tahun yang lalu. Aku menuruti kemauannya. Dan
kamipun madi bareng malam itu. Sementara mandi, pikiran
ngereskupun muncul lagi ketika melihat payudara Nina yang
mengkilat kena air dari shower. Langsung aja kupeluk Nina dari
belakang sambil kuremas payudaranya.
"Mau lagi nih..!" Kata Nina menggoda. Birahiku langsung naik
digoda begitu.
"Tapi di tempat tidur aja, Kak. Nina capek berdiri" kata Nina
berbisik. Aku langsung menggendong Nina ke tempat tidurnya dan
menggenjot Nina di sana. Kembali kami merasakan nikmatnya
surga dunia malam itu. Setelah itu kami kelelahan dan langsung
tertidur pulas.
Pagi harinya, aku bangun dan Nina tak ada disampingku. Aku
mencari-cari tak tahunya ada di dapur sedang menyiapkan
sarapan pagi. Maklum tak ada pembantu. Kulihat Nina hanya
memakai kaos oblong dan celana dalam saja. Pantatnya yang
aduhai, sangat elok dilihat dari belakang. Aku langsung
menerjang Nina dari belakang sambil mengecup leher putihnya
yang indah. Nina kaget dan langsung memutar badannya. Aku
langsung mengecup bibir sensualnya.
"Wah.. orang ini enggak ada puasnya..!" kata Nina Menggoda.
Langsung saja kucumbu Nina di dapur. Kemudian Dia melorotkan
celana dalamku dan mulai menghisap penisku. Wah, ada kemajuan.
Hisapannya semakin sempurna dan hebat. Aku pun tak mau kalah.
Kuangkat Dia keatas meja dan menarik celana dalamnya dengan
gigiku sampai lepas. Tanganku menyusup ke dalam kaos
oblongnya. Dan ternyata Nina tak memakai BH. Langsung aja
kuremas-remas susunya sambil kujilat-jilat kelentitnya. Nina
minta-minta ampun dengan perlakuanku itu dan memohon supaya
Aku menuntaskan kerjaanku dengan cepat.
"Kak.. masukin, Kak.. cepat.. oh.. Nina udah enggak tahan,
nih!" Mendengar desahan itu, langsung aja kumasukkan penisku
kedalam lubang surganya yang telah banjir dengan cairan
pelumas. Penisku masuk dengan mulus karena Nina sudah tidak
perawan lagi kayak tadi malam. Dengan leluasa Aku menggenjot
Nina di atas meja makan.
Setelah sekitar 15 menit, Nina mengalami orgasme dan disusul
dengan Aku yang menyemburkan spermaku di dalam vagina Nina.
"Oh.. enak.. Kak.. akh..!" desah Nina. Aku melenguh dengan
keras
"Ah.. yes..! Nina, kamu memang hebat.."
Setelah itu kami sarapan dan mandi sama-sama. Lalu kami pergi
ke Mall. Jalan-jalan.
Begitulah setiap harinya kami berdua selama seminggu. Setelah
itu Om Bagas dan Tante Rita pulang tanpa curiga sedikitpun
kamipun merahasiakan semuanya itu. Kalau ada kesempatan, kami
sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami
membina hubungan terlarang ini. Sampai Aku harus pulang ke
Manado. Nina menangis karena kepergianku. Tapi Aku berjanji
akan kembali lagi dan memberikan Nina Kenikmatan yang tiada
taranya.

TAMAT

!!!!!!!

Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta
ternama di Jakarta.

Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa
sedikitpun!. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku
(Dedy) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya
(Gunawan). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu
sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang
rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih
kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak
mantan pejabat tinggi yang kaya raya (saya tidak tahu apakah
kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi!).

Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan
dan patung (Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy
sebelumnya) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan
dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia
membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai
untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy
mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya
jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan
patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang
pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya (hari Minggu), saya dan Dedy berangkat menuju
rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu
gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan
maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka
mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui
telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi
halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah, " Betapa
kayanya orang tua Gunawan" bisik dalam hatiku. Kami harus
menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam
pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu
seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke
rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu
selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang (saya yang baru
pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki
wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan
bukan seorang homo!). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan.
Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat
patung dan lukisan yang akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap
duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter
dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu (saya)
ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini (pos satpam).
Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk, saya
tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan
yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu
ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga
atau mengitari ruangan tersebut (sebenarnya bisa saja saya
teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu
sangat tidak sopan!).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut
dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari,
saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat
sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira
mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya
membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya
saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang
tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian
atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana!


Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang
indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup
pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas
dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat
tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang
lelaki tua dan wanita tua (mungkin foto orang tuanya). Anak
perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat! lalu
saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku
pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C.
Masih kelas 1! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu
saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning
langsat dan indah itu!. Ingin rasanya menjamah paha tersebut
tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke
arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai
dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia
pasti tidak memakai pakaian dalam (BH atau kutang) di balik
dasternya itu!.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis! Akhirnya saya
memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya,
astaga..mulus sekali! Lalu saya menaikkan sedikit lagi
dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam (CD) warna
putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet
CDnya, lalu saya mengintip ke dalam,.. Astaga! tidak ada
bulunya! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat
dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium
Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit
lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang
ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya!
Luar biasa!

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan
diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu,
sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan
putih! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya
bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan
akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna kuning
kecoklatan! Jantung saya kali ini terasa berhenti! Sayapun
merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek
pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya
melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga,
sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas,
saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh
dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina
kini hanya mengenakan celana dalam (CD) saja! Saya memandangi
tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit
bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin
sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga
pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih
dari itu! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah
hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat! Betapa
indahnya tubuh Elvina ini, gadis kelas 1 SLTP yang amat manis,
imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta
vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun!

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan
sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu!
Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya
dengan perlahan-lahan, terlihat dalamnya bewarna kemerah
รข€“merahan dengan daging di atasnya. Saya menjulurkan lidah saya
ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya
deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya
bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk
dilewatkan begitu saja! Benar dugaan saya!

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina
terbangun! Saya pun terkejut setengah mati! Untung Elvina
tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya
dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina
lalu berkata " Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan?". Saya
langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini! Lalu
saya mengatakan kepada Elvina: " Elvina, saya melakukan ini
karena Gunawan yang mengijinkannya!", kataku yang berbohong.
Elvina kelihatan tidak percaya lalu berkata " Tidak mungkin,
Gunawan kakakku!". Pandai juga dia! Tapi saya tidak menyerah
begitu saja. Saya mengatakan lagi " Elvina, saya tahu Gunawan
kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya,
apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat
besar? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan?, kalau dia
tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara " kataku sambil
berbohong. Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya.
Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya
yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja
dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi
kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu! Saya mencium
pipinya dan berkata "Saya akan selalu mencintaimu,
percayalah!". Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya
yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan
pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya
langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera
menuntaskan " tugas " ini (maklum saja, kalau terlalu lama,
transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan,
ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh!).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina
kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih
kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah
dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan
rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat,
Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu,
Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat! "Sakit kak
" kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya
mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan
saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya
membalikkan badan Elvina sehingga Elvina tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya
remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga
terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus
Elvina, terasa asin sedikit! Dengan jari telunjuk saya, saya
tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan
saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina
Elvina sambil ia nungging (posisi saya di belakang Elvina).
Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja!. Setelah puas,
saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya
naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut
Elvina. " Jilat dan kulum!" kataku. Elvina ragu juga pada
awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat
juga.

Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti
anak kecil yang menjilat permen lolipopnya. "Kulum!" kataku,
dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis
saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau
muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan
mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis
saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis
saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang
kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya.
Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk
vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina
menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah
karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil
menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.


Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas
tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya.
Elvina kelihatan ketakutan juga, " Jangan kak, saya masih
perawan!", Nah ini dia! saya membujuk Elvina dengan
rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis
saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke
vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu! Sulit sekali
awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya
hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka
lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya
kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya!


Elvina mencakar tangan saya sambil berkata " sakitt!!" saya
tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina! Sudah
sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis
saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua! Dan
seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong,
tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus! Elvina memejamkan
matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal
diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga
ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning
kecoklatan itu kuat-kuat! Saya memainkan irama cepat ketika
penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis
saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain
15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak
kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya
hingga tumpah ruah. Saya puas sekali! Saya peluk Elvina dan
mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan
saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah
keperawanannya!.

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya
ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke
Elvina, " Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke
siapa-siapa yah ", Elvina hanya terdiam saja sambil
menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan
bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan
pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun
sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka
transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk
beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama!

Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam
itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan
transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik
Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan
terlupakan!

TAMAT

Kost-Kostan Kota Kembang

Namaku Yuke, mahasiswa fakultas ekonomi PTN terkenal di
bandung. Aku diwarisi oleh orang tuaku kost-kostan yang
berjumlah 12 kamar untuk membiayai kuliah dan biaya hidup
untuk sehari-hari, semacam modal untuk belajar hidup mandiri.

Kostan ku cukup lengkap fasilitasnya, mempunyai ruang tamu
sendiri, dapur sendiri dan kamar mandi sendiri, hingga tak
heran klo harganya pun rada diatas rata-rata 1,5 jt perbulan,
yang mengisi kamar kostan ku kebanyakan anak-anak pejabat dan
pengusaha dan dikhususkan untuk wanita, karena yang ngisi cewe
semua, kostan ku terkenal dikalangan mahasiswa-mahasiswa cowo
yang kuliah dibandung selain letaknya strategis yang adanya di
jalan Dago dan cewe-cewenya cantik-cantik.

Di suatu sore datang seorang wanita yang bertubuh tinggi,
kulit coklat khas orang Indonesia, buah dada terlihat tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil, berparas manis mirip
artis Happy Salma. Wanita tersebut memperkenalkan diri dengan
nama DIANA, dia hendak menyewa salah satu kamarku yang
kebetulan memang ada yang kosong.

Kuajak Diana melihat salah satu kamar yang memang kebetulan
baru kosong, Diana melihat keadaan kamar dengan seksama
dimulai dari ruang tamu yang memang sudah disediakan sebuah
sofa, dilanjutkan kedapur dan terakhir kita berhenti dibagian
kamar tidur yang cukup luas dilengkapi sebuah kamar mandi.

Ekspresi Diana cukup puas dengan keadaan yang bersih dan
nyaman. Aku memulai negoisasi harga kamar.
"Bagaimana sesuai dengan harapan ?" tanyaku.
"Wow gede banget ya ini kamar, berapa sebulan mas?" tanya
Diana.
Aku langsung menjawab pertanyaan yang aku tunggu dari tadi,
"1,5jt per bulan." jawabku.
Diana kaget mendengar harga yang aku tawarkan.
"Hah..., mahal banget, emang ga bisa kurang? Aku dach cocok
nich ama kamarnya gimana bisa kurang ya?" diana sedikit
memohon, karena kelihatanya dia sangat ingin tingggal disana.

aku sangat tegas dalam memberikan harga, karena klo ga kaya
gitu aku ga bisa makan.
"Aduh maaf ga bisa kurang!"
"Aku mau ngomong ama yg punya, mungkin aja bisa nawar?"
Aku senyum mendengar perkataaan Diana. Dia ga tau ni rumah gue
yang punya, disangkanya aku hanya pembantu yang ngurus kostan
ini.
"Aku yang punya." jawabku dengan dingin
"Maaf kirain anak yang punya, abis imut sich."
Diana sedikit malu...
Aku menawarkan penawaran yang ga pernah terlintas mungkin sama
pemilik kost-kostan dimanapun.
"Gimana klo gini aja di, aku kasih kamu gratis untuk tinggal
disini selama satu bulan asal... kamu mau tidur sama aku
(ML)!"
FUCK...
Aku spontan mengeluarkan penawaran tersebut, karena sejak
pertama Diana dateng aku sudah tergoda dengan badannya yang
langsing, gerak geriknya yang sensual gaya bicaranya yang
manja, yang paling utama sich aku lagi pengen ML, hehe...

Diana terlihat kaget mendengar ajakanku. Dia menatapku penuh
dengan tanda tanya serius atau tidak ajakanku tersebut, tapi
akhirnya dia menjawab
"Okeh, why not...." diana menjawab dengan ringannya.
Giliran aku yang kaget, mendengar jawaban dari Diana, dadaku
sesak karena khayalanku yang sejak tadi penasaran akan bentuk
tubuh Diana yang langsing tanpa busana sama sekali, bentuk
payu dara yang menggelayut, kehalusan kulitnya yang berwarna
coklat eksotis, kaki yang panjang dan jejang sebentar lagi
terwujud. Jantungku berdegup keras, dan adik kecilku
senat-senut minta dibelai Diana...

Setelah Diana menjawab dengan entengnya, aku menghampirinya,
tanpa basa-basi langsung aku cium bibirnya yang tipis terbalut
lipglos menambah kesexsian dalam berbicara. Diana menyambut
ciumanku tanpa ada kekakuan layaknya pasangan, kami berciuman
saling merangsang, sesekali aku mendengar desahan halus Diana
saat aku meremas payudaranya yang kencang.
"Eehhh.....", erang Diana kalo aku meremas lembut susunya.

Aku lucuti satu persatu baju yang menempel di tubuh Diana,
demikian sebaliknya sampai kita berdua hanya memakai celana
dalam saja. Sesuai dugaanku, payudara diana mengelayut indah
ditubuhnya, tidak besar dan tidak kecil bentuknya sehingga
apabila dilihat secara telanjang pas dan membuat adik kecilku
(JAKAR) cenat cenut pengen dilepas.

Aku mulai menjilati payudara Diana sesekali aku sedot dengan
perlahan, hasilnya eranga Diana yang membuat semangat untuk
terus memainkan lidah ini diatas payudaranya yang kencang.
Setelah aku bosan menjilati susu Diana, aku mulai menciumi
perut Diana terus dan terus hingga berhenti di selangkangan
yang masih tertutup celana dalam seksi.
Hheeemm... baunya khas, aku pelorotkan celana Diana yang sudah
agak lembab entah kenapa aku terdiam melihat memeknya Diana
yang tidak tertutupi bulu satupun, dia memotong habis bulu
memeknya hingga membuat indah bentuknya.

Diana tersenyum keenakan melihat aku yang kebingungan melihat
memeknya yang botak.
"Jilatin dong...", pinta Diana dengan mesra, aku menuruti
permintaaanya. Aku jilati dari bawah keatas selangkangan yang
berwarna merah jambu itu terus dan terus, disela sela itu aku
melihat ekspresi Diana yang sedang aku jilati memeknya, dia
merem melek sambil menggigit bibir bawahnya dan kedua
tangannya meremas sprei kasur seperti orang yang sedang
menahan sesuatu.

Erangannya semakin memburu seiring jilatan ku yang makin
cepat...
"Eeeh... eeehh... eehhhh... eeehhh...", Diana mengerang
keenakan, disatu titik dia melepaskan nafasnya dalam dalam,
tak lama kemudian keluar cairan putih dari lubang vaginanya
yang berbau khas membuat aku semakin nafsu. Diana menarikku
keatas kasur dan mulai menjilati kepala kontolku yang rasanya
seperti kesemutan,iiiih... enak.....

Sesekali dia menyedot semua batang kontolku kedalam mulunya,
wow....Diana melakukannya berulang dan berulang membuatku
merasakan enaknya engga ketulungan. Permainan oral sex Diana
seperti pemain bokep yang sering aku tonton sangat
profesional.

Setelah Diana puas memainkan kontolku yang ukuranya standart
orang Indonesia, aku bangun dan mulai mempersiapkan tinggal
landas dari kontolku yang dari tadi ingin merasakan kehangatan
memek Diana yang tidak tertutupi satu bulupun. Aku mengelus
elus kakinya yang panjang sambil mengegesekan kontolku dimulut
vagina diana. Tak lama kemudian tangan halus Diana menggiring
kontolku keliang vaginanya.

Kepala kontolku terasa hangat menyentuh bibir memek Diana,
mulanya terasa keset dan susah dimasukan, akibat keuletan kita
berdua sedikit sedikit aku gerakan pinggangku sambil diarahkan
oleh Diana sehingga kepala kontolku sudah masuk seluruhnya.
"Eeeehh...", Diana mengerang enak merasakan kepala kontolku
mulai keluar masuk di liang memeknya, aku mengerakan
pinggangku kebelakang dan kedepan berulang ulang disatu titik
ketidak sabaranku muncul ingin memasukan semua batang kontolku
keliang memek Diana yang masih sempit dan keset.

Aku berhitung dalam hati.. 1.. 2... 3...
Kumasukan semua batang kontolku tanpa sepengetahuan Diana.
Diana mengerang keras keenakan...
"eeeehhh...., shhhh.... aahhhh....", terasa cairan menyelimuti
kepala kontolku hingga kebatangnya, hangat dan sedikit loncer
tapi tetep masih sempit tak lama kemudian aku mulai merasakan
gesekan memek dan kontolku mulai membuat ku merinding dan tak
lama kemudian aku mencapai klimak...
"Ahhhhuuuuh...", permainan yang cantik kami mencapai klimak
tidak berjauhan.
"Uuhuh.." kita saling menatap dan saling berpelukan hingga
tertidur pulas.

Itulah pengalamanku dalam rumah kostku tercinta. Kulakukan
kebeberapa penguni kosan yang tidak bisa bayar atau nunggak.

Hheheeh.... mungkin pengalamanku ini bisa dilakukan oleh
bapak-bapak atau temen temen yang juga berbisnis menyewakan
rumah... Yakin manjur...!!!

TAMAT

Kenangganku Bersama Cindy

Sangat menjemukan mendengar ocehan guru sejarahku yang membuat
aku pusing , karena aku tidak menyukai pelajaran itu apalagi
wajah gurunya judes dan sangat terkenal dengan julukan si
nyamuk karena badanya yang kurus dan suaranya yang sember
seperti nyamuk.
Kriiiiinnnnggg suara bell berbunyi mendandakan waktu pulang
dan itu yang aku tunggu-tunggu , "Cha....elo lewat mana.."
suara Cindy tiba tiba nyeletuk dari sebelahku lewat biasa
sih..cuman nggak tau nih mau ke menyewa VCD dulu kayaknya...,
mau ikut?" jawabku "Boleh..., tapi kerumah gue aja yuk? Gue
ada sewa VCD baru nih!" cindy sambil menunjukan VCD yang baru
dipinjam di rental sebelah sekolah "film apaan...? Bagus
nggak?" sela ku sambil melihat VCD yang dipegangnya "Dijamin
deh ..gini gini khan tau film yang ok" jawabnya sambil
memasukan VCD nya ke tasnya.

"Udah yuk sekarang perginya biar nanti nggak kesorean" dengan
tidak sabar aku langsung keluar kelas bersama
Cindy,sesampainya dirumah ternyata .. "kok sepi banget Cind?"
tanyaku "iya..bokap and nyokap pergi ke surabaya , makanya gue
berani ajak elo , jarang jarang khan kalo gue ngundang cowok
kerumah gue" jawab Cindy sambil membawakan air minum. "Wah
enak dong kita bisa ngapa ngapain" jawabku sambil bercanda.
"Ah elo bisa aja". "Eh Cha elo udah pernah nonton film blue
belon?" tanya Cindy malu malu "udah, kenapa?" tanyaku "nggak
tanya aja, kemaren malam gue ngintip bokap gue nonton film
gituan dikamarnya, buset satu cewek dua cowok nggak sakit apa
yach ceweknya?" tanya Cindy heran "ah elo nanyanya bikin gue
ngaceng nih.."

"Lihat donk Cha..kontol elo... boleh nggak ?". "Boleh tapi elo
mesti buka baju lo juga , biar adil". "ok, tapi elo yang
bukain yach dan gue bukain baju elo!" akhirnya kami saling
membuka baju masing masing.... Aku merasakan sentuhan tangan
Cindy yang halus apalagi saat ia memegang kontol gue..ah..enak
banget. "Cha ? kontol elo gede juga cha..." kata Cindy sambil
mengelus kontol gue, gue nggak bisa bilang apa apa karena
keenakan dipegang Cindy... "Cind ..isep dong say...gatel
nih..." Cindy pun langsung memasukan kontol gue ke mulutnya
dan mengisap kedalam mulutnya sampai pangkalnya... ternyata
Cindy pintar sekali memainkan lidahnya mengulum kontol gue..
"gantian cha... gue juga gatel nih.." Pinta Cindy sambil
langsung berbaring di sofa ruang tamu itu dan mengangkang
seolah siap untuk dijilati, akupun langsung menjilati memeknya
yang kemerah-merahan itu dengan bulu jembutnya yang tebal
sekali.

Itil Cindy telah mengeras ku jilat-jilat terus pada ujung nya,
kuhisap-hisap , cindy mulai mengerang merasakan kenikmatan
luar biasa yang baru pertama kali dirasakan "sshhh.. nggkk..
ahhh.. enak Cha.. terusin... Cha aduh.. ssshhhsh..." suara
Cindy membuat ku makin menikmati memeknya yang makin memerah
dan mengeras basah. "Cha masukin dong kontol elo.. nggak kuat
nih.." pinta Cindy memelas akupun langsung memasukan kontol ku
ke lobang memeknya yang masih sempit dan.. blesss.. kumasukan
pelan pelan wah enak sekali hangat memeknya membuat ku makin
bergairah. "Ngggg.. sshhh.. akhkkhhh.. enak Cha terusin yang
dalam Cha..... achhhsss...." kata cindy. Aku mulai
mengoyangkan kontolku keluar masuk memeknya terdengar seperti
suara becek dibibir memeknya yang sempit itu. ach nikmat
sekali kontolku terasa disedot-sedot nikmat, Cindy memutar
mutar pinggulnya membuatku semakin bersemangat menggenjot
memek nya.

Tak terasa ternyata kami telah melakukan lebih kurang 45 menit
dan sepertinya Cindy sudah mulai mengejang pertanda mau
mencapai orgasme."Cha aku mau keluar nih..." badan Cindy mulai
berkelojotan dan.. nggg aaahhhhh keluar banyak cairan dari
memek Cindy. Melihat Cindy orgasme akupun menjadi ingin
orgasme pula, Cindy terdiam lemas sambil merapatkan kakinya,
aku segera mempercepat genjotan kontolku dimemeknya dan ujung
kontolku terasa makin geli-geli nikmat acchhhh...... sssrrrr
cret cret crettt.....ttt... kuhujamkan kontolku dalam-dalam,
air mani ku keluar banyak sekali didalam memek Cindy, "Cind
aku juga keluar ah eenaakk.. tenan !!!" dengan lemas aku
berbaring telentang disebelah Cindy . "Cha kamu hebat,
ternyata main sex itu enak sekali ya.." kata Cindy. "Iya Cind
kamu juga hebat , aku nggak nyangka kalau kita bisa seperti
ini, kamu mau nggak jadi pacar gue Cind ?" pintaku sambil
membelai rambutnya Cindy mengangguk menandakan setuju.

Mulai saat itu kami berdua sering pulang bareng dan bila nafsu
kami memuncak , kami sering melakukannnya, sekarang Cindy
telah menjadi istriku dan semua itu menjadi kenangan indah
yang tak mungkin kami lupakan.

TAMAT

Gairah Sahabat Temanku

Namaku Andhika, aku seorang siswa Kelas 1 di SMU yang cukup
top di kota Makassar. Pada hari itu aku ingin mengambil tugas
kimia di rumah salah satu teman cewekku, sebut saja Rina. Di
sana kebetulan aku ketemu sahabat Rina. Kemudian kami pun
berkenalan, namanya Laura, orangnya cukup cantik, manis, putih
dan bodinya sudah seperti anak kelas 3 SMU, padahal dia baru
kelas 3 SMP. Pakaian sekolahnya yang putih dan agak kekecilan
makin menambah kesan payudaranya menjadi lebih besar. Ukuran
payudaranya mungkin ukuran 32B karena seakan akan baju seragam
SMP-nya itu sudah tidak mampu membendung tekanan dari gundukan
gunung kembar itu.

Kami saling diam, hanya aku sedang mengamati dadanya dan
pantatnya yang begitu montok. Wah serasa di langit ke-7 kali
kalau aku bisa menikmati tubuh cewek ini, pikirku. Terkadang
mata kami bertemu dan bukannya ke GR-an tapi aku rasa cewek
ini juga punya perasaan terhadapku. Setelah satu jam berada di
rumah Rina, aku pun berpamitan kepada Rina tetapi dia
menahanku dan memintaku mengantarkan Laura pulang karena
rumahnya agak jauh dan sudah agak sore dan kebetulan aku
sedang bawa "Kijang Rangga" milik bapakku.

Akhirnya aku menyetujuinya hitung-hitung ini kesempatan untuk
mendekati Laura. Setelah beberapa lama terdiam aku mengawali
pembicaraan dengan menanyakan, "Apa tidak ada yang marah kalau
aku antar cuma berdua, entar pacar kamu marah lagi..?"
pancingku. Dia cuma tertawa kecil dan berkata, "Aku belum
punya pacar kok." Secara perlahan tangan kiriku mulai
menggerayang mencoba memegang tangannya yang berada di atas
paha yang dibalut rok SMP-nya. Dia memindahkan tangannya dan
tinggallah tanganku dengan pahanya. Tanpa menolak tanganku
mulai menjelajah, lalu tiba-tiba dia mengangkat tanganku dari
pahanya, "Awas Andhi, liat jalan dong! entar kecelakan lagi.."
dengan nada sedikit malu aku hanya berkata, "Oh iya sorry,
habis enak sih," candaku, lalu dia tersenyum kecil seakan
menyetujui tindakanku tadi. Lalu aku pun membawa mobil ke
tempat yang gelap karena kebetulan sudah mulai malam, "Loh kok
ke sini sih?" protes Laura. Sambil mematikan mesin mobil aku
hanya berkata,
"Boleh tidak aku cium bibir kamu?"
Dengan nada malu dia menjawab,
"Ahh tidak tau ahh, aku belum pernah gituan."
"Ah tenang aja, nanti aku ajari," seraya langsung melumat
bibir mungilnya.

Dia pun mulai menikmatinya, setelah hampir lima menit kami
melakukan permainan lidah itu. Sambil memindahkan posisiku
dari tempat duduk sopir ke samping sopir dengan posisi agak
terbungkuk kami terus melakukan permainan lidah itu, sementara
itu dia tetap dalam posisi duduk. Lalu sambil melumat bibirnya
aku menyetel tempat duduk Laura sehingga posisinya berbaring
dan tanganku pun mulai mempermainkan payudaranya yang sudah
agak besar, dia pun mendesah, "Ahh, pelan-pelan Andhi sakit
nih.." Kelamaan dia pun mulai menyukaiku cara mempermainkan
kedua payudaranya yang masih dibungkus seragam SMP.

Mulutku pun mulai menurun mengitari lehernya yang jenjang
sementara tanganku mulai membuka kancing baju seragam dan
langsung menerkam dadanya yang masih terbungkus dengan
"minishet" tipis serasa "minishet" bergambar beruang itu
menambah gairahku dan langsung memindahkan mulutku ke dadanya.

"Lepas dulu dong 'minishet'-nya, nanti basah?" desahnya kecil.

"Ah tidak papa kok, entar lagi," sambil mulai membuka kancing
"minishet", dan mulai melumat puting payudara Laura yang
sekarang sedang telanjang dada.Sementara tangan kananku mulai
mempermainkan lubang kegadisannya yang masih terbungkus rok
dan tanganku kuselipkan di dalam rok itu dan mulai
mempermainkan lubangnya yang hampir membasahi CD-nya yang
tipis berwarna putih dan bergambar kartun Jepang. Mulutku pun
terus menurun menuju celana dalam bergambar kartun itu dan
mulai membukanya, lalu menjilatinya dan menusuknya dengan
lidahku. Laura hanya menutup mata dan mengulum bibirnya
merasakan kenikmatan. Sesekali jari tengahku pun kumasukkan
dan kuputar-putarkan di lubang kewanitaannya yang hanya
ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia hanya menggenggam rambutku dan
duduk di atas jok mobil menahan rasa nyeri. Setelah itu aku
kecapaian dan menyuruhnya, "Gantian dong!" kataku. Dia hanya
menurut dan sekarang aku berada di jok mobil dan dia di bawah.
Setelah itu aku menggenggam tangannya dan menuntunnya untuk
mulai membuka celana "O'neal"-ku dan melorotkannya. Lalu aku
menyuruhnya memegang batang kemaluanku yang dari tadi mulai
tegang.

Dengan inisiatif-nya sendiri dia mulai mengocok batang
kemaluanku.
"Kalau digini'in enak tidak Andhi?" tanyanya polos.
"Oh iya enak, enak banget, tapi kamu mau nggak yang lebih
enak?" tanyaku.
Tanpa berbicara lagi aku memegang kepalanya yang sejajar
dengan kemaluanku dan sampailah mulutnya mencium kemaluanku.
"Hisap aja! enak kok kayak banana split," dia menurut saja dan
mulai melumat batang kemaluanku dan terkadang dihisapnya.
Karena merasa maniku hampir keluar aku menyuruhnya berhenti,
dan Laura pun berhenti menghisap batang kemaluanku dengan raut
muka yang sedikit kecewa karena dia sudah mulai menikmati
"oral seks". Lalu kami pun berganti posisi lagi sambil
menenangkan kemaluanku. Dia pun kembali duduk di atas jok dan
aku di bawah dengan agak jongkok. Kemudian aku membuka kedua
belah pahanya dan telihat kembali liang gadis Laura yang masih
sempit. Aku pun mulai bersiap untuk menerobos lubang kemaluan
Laura yang sudah agak basah, lalu Laura bertanya, "Mau
dimasukin tuh Andhi, mana muat memekku kecilnya segini dan
punyamu segede pisang?" tanyanya polos. "Ah tenang aja, pasti
bisa deh," sambil memukul kecil kemaluannya yang memerah itu
dan dia pun sendiri mulai membantu membuka pintu liang
kemaluannya, mungkin dia tidak mau ambil resiko lubang
kemaluannya lecet.

Secara perlahan aku pun mulai memasukan batang kemaluanku,
"Aah.. ahh.. enak Andi," desahnya dan aku berusaha memompanya
pelan-pelan lalu mulai agak cepat, "Ahh.. ahh.. ahh.. terus
pompa Andi." Setelah 20 menit memompa maniku pun sudah mau
keluar tapi takut dia hamil lalu aku mengeluarkan batang
kemaluanku dan dia agak sedikit tersentak ketika aku
mengeluarkan batang kemaluanku.
"Kok dikeluarin, Andi?" tanyanya.
"Kan belum keluar?" tanyanya lagi.
"Entar kamu hamilkan bahaya, udah nih ada permainan baru,"
hiburku.
Lalu aku mengangkat badannya dan menyuruhnya telungkup
membelakangiku.
"Ngapain sih Andi?" tanya Laura.
"Udah tunggu aja!" jawabku.
Dia kembali tersentak dan mengerang ketika tanganku menusuk
pantat yang montok itu.
"Aahh.. ahh.. sakit Andhi.. apaan sih itu..?"
"Ah, tidak kok, entar juga enak."
Lalu aku mengeluarkan tanganku dan memasukkan batang
kemaluanku dan desahan Laura kali ini lebih besar sehingga dia
menggigit celana dalamku yang tergeletak di dekatnya.

"Sabar yah Sayang! entar juga enak!" hiburku sambil terus
memompa pantatnya yang montok. Tanganku pun bergerilya di
dadanya dan terus meremas dadanya dan terkadang meremas
belahan pantatnya. Laura mulai menikmati permainan dan mulai
mengikuti irama genjotanku. "Ahh terus.. Andhi.. udah enak
kok.." ucapnya mendesah. Setelah beberapa menit memompa
pantatnya, maniku hendak keluar lagi. "Keluarin di dalam aja
yah Laura?" tanyaku. Lalu dia menjawab, "Ah tidak usah biar
aku isep aja lagi, habis enak sih," jawabnya. Lalu aku
mengeluarkan batang kemaluanku dari pantatnya dan langsung
dilumat oleh Laura langsung dihisapnya dengan penuh gairah,
"Crot.. crot.. crot.." maniku keluar di dalam mulut Laura dan
dia menelannya. Gila perasaanku seperti sudah terbang ke
langit ke-7.
"Gimana rasanya?" tanyaku.
"Ahh asin tapi enak juga sih," sambil masih membersihkan mani
di kemaluanku dengan bibirnya.

Setelah itu kami pun berpakaian kembali, karena jam mobilku
sudah pukul 19:30. Tidak terasa kami bersetubuh selama 2 jam.
Lalu aku mengantarkan Laura ke rumahnya di sekitaran
Panakukang Mas. Laura tidak turun tepat di depan karena takut
dilihat bapaknya. Tapi sebelum dia turun dia terlebih dahulu
langsung melumat bibirku dan menyelipkan tanganku ke CD-nya.
Mungkin kemaluannya hendak aku belai dulu sebelum dia turun.
"Kapan-kapan main lagi yach Andhi!" ucapnya sebelum turun dari
mobilku. Tapi itu bukan pertemuan terakhir kami karena tahun
berikutnya dia masuk SMU yang sama denganku dan kami bebas
melakukan hal itu kapan saja, karena tampaknya dia sudah
ketagihan dengan permainan itu bahkan Laura pernah melakukan
masturbasi dengan pisang di toilet sekolah. Untung aku melihat
kejadian itu sehingga aku dapat memberinya "jatah" di toilet
sekolah.

Akibat Hujan Angin

Sebelumnya saya akan memberitahu bahwa cerita ini terjadi
sebelum saya mengenal lebih dalam soal internet. Hanya luarnya
saja. Ketika itu saya masih kursus di sebuah lembaga sebut
saja ITK (bukan universitas). Saat itu saya masih belum begitu
kenal dengan internet, dan saya masih dalam taraf pemula dan
baru sampai dalam soal hardware. Sejak berkenalan dengan
seorang teman di ITK saya mulai mengenal apa itu internet. Dan
saya suka sekali pergi ke warnet dan hampir tiap hari saya
berada di sana. Semakin lama saya suka sekali ber-chatting ria
sampai suka lupa waktu dan pulang malam hari.

Pada hari sabtu, saya seperti biasa suka nongkrong di warnet
mulai jam 18:00, dan saya langsung mengecek e-mail. Setelah
selesai saya suka browsing sambil chat. Pada saat itu hujan
deras mengguyur seisi kota disertai angin. Pada saat saya
membeli minuman (di dalam warnet), saya melihat dua orang
gadis yang memasuki warnet. Mereka terlihat basah kuyup karena
kehujanan, dan ketika itu mereka mengenakan kaos warna putih
dan biru (cewek yang satunya), dan celana pendek. Dari balik
kaos putih basah itu saya bisa melihat sebuah BH warna merah
muda, juga sepasang payudara montok agak besar. Saya kembali
ke meja dan melihat mereka berdua menempati meja di depan
saya. Sambil menunggu jawaban dari chat, saya mencuri pandang
pada dua gadis itu. Semakin lama saya lihat saya tidak bisa
konsentrasi, mungkin karena cara duduk mereka yang hanya
mengenakan celana pendek itu, sehingga terlihat paha putih
mulus dan juga sepasang buah dada dalam BH yang tercetak jelas
akibat baju yang basah.

Pada jam 20:00, listrik di warnet itu padam. Para penjaga
warnet terlihat sibuk memberitahu bahwa listrik akan segera
menyala dan meminta agar netter sabar. Tetapi 30 menit berlalu
dan tidak ada tanda-tanda bahwa listrik akan menyala sehingga
sebagian netter merasa tidak sabar dan pulang. Sedangkan saya
masih di dalam warnet dan ingin ikut pulang, tapi saya tidak
bisa karena di luar hujan masih deras dan saya hanya membawa
motor. Begitu juga dengan 2 gadis di depan saya, mereka sudah
membayar uang sewa dan tidak bisa pulang karena hujan masih
deras. Mereka hanya bisa duduk di sofa yang disediakan pihak
warnet (sofa yang digunakan untuk netter apabila warnet sudah
penuh dan netter bersedia menunggu), wajah mereka tampak
gelisah terlihat samar-samar akibat emergency light yang
terlampau kecil, mungkin karena sudah malam dan takut tidak
bisa pulang.

Melihat kejadian itu saya tidak tega juga, apalagi hawa
menjadi dingin akibat angin yang masuk dari lubang angin di
atas pintu. Saya pun mendekati mereka dan duduk di sofa.
Ternyata mereka enak juga diajak ngobrol, dari situ saya
mengetahui nama mereka adalah, Tuti (baju putih) dan Erni
(baju biru). Lagi enak-enaknya ngobrol kami dikejutkan oleh
seorang cewek yang masuk ke dalam sambil tergesa-gesa. Dari
para penjaga yang saya kenal, cewek tadi adalah pemilik
warnet. Saya agak terkejut karena pemilik warnet ini ternyata
masih muda sekitar 25 tahun, cantik dan sexy. Cewek tadi
menyuruh para penjaga pulang karena listrik tidak akan nyala
sampai besok pagi.

Setelah semua penjaga pulang, cewek tadi menghampiri kami.
"Dik, Adik bertiga di sini dulu aja, kan di luar masih hujan,
sekalian nemenin Mbak ya.." kata cewek yang punya nama Riyas
ini. Kemudian berjalan ke depan dan menurunkan rolling door.
"Saya bantu Mbak," kataku.
"Oh, nggak usah repot-repot.." jawabnya. Tapi aku tetap
membantunya, kan sudah di beri tempat berteduh. Setelah
selesai aku menyisakan satu pintu kecil agar kalau hujan reda
aku bisa lihat.
"Ditutup saja Dik, dingin di sini.." kata Riyas, dan aku
menutup pintu itu. Entah setan mana yang lewat di depanku,
otak ini langsung berpikir apa yang akan terjadi jika ada tiga
cewek dan satu pria dalam sebuah ruangan yang tertutup tanpa
orang lain yang dapat melihat apa yang sedang terjadi di
dalam. Aku kembali duduk di sofa sambil berbincang dengan
mereka bertiga jadi sekarang ada empat orang yang tidak tahu
akan berbuat apa dalam keremangan selain berbicara.
"Sebentar ya Dik, saya ke atas dulu, ganti baju.." kata Riyas.

Aku bertanya dengan nada menyelidik, "Mbak tinggal di sini
ya?"
"Iya, eh kalian di atas aja yuk supaya lebih santai, lagian
baterai lampu sudah mau habis, ya.." katanya.

Kami bertiga mengikuti Mbak Riyas ke atas. Warnet itu terdapat
di sebuah ruko berlantai tiga, lantai satu dipakai untuk
warnet, lantai dua dipakai untuk gudang dan tempat istirahat
penjaga, lantai tiga inilah rumah Riyas. Menaiki tangga ke
lantai tiga, terdapat sebuah pintu yang akan menghentikan kita
apabila pintu tidak dibuka, setelah masuk kami tidak merasa
berada di sebuah ruko tapi di rumah mewah yang besar, kami
disuruh duduk di ruang tamu. Riyas bilang dia akan mandi dan
menyalakan sebuah notebook agar kami bertiga tidak bosan
menunggu dia mandi.

Ternyata notebook itu tidak memiliki game yang bisa membuat
kami senang. Tapi aku sempat melihat shortcut bertuliskan
17Thn (ketika itu masih 17tahun.zip), aku menduga ini adalah
permainan, ketika kubuka ternyata isinya adalah cerita yang
membuat adikku berdiri. Tuti dan Erni pun agak malu melihat
cerita-cerita itu. Tapi yang membuat aku tidak tahan adalah
mereka tidak memperbolehkan aku menutup program itu dan mereka
tetap membaca cerita itu sampai habis. Aku pun hanya bisa
terbengong melihat mereka berada di kiri dan kananku. Setelah
selesai membaca, Tuti merapatkan duduknya dan aku bisa
merasakan benda kenyal menempel di lengan kananku. Erni pun
mulai menggosokkan telapak tangannya ke paha kiriku. Sambil
mereka melihat cerita yang lain, aku merasakan sakit di dalam
celanaku. Aku sudah tidak bisa konsentrasi pada cerita itu,
mereka semakin menjadi-jadi, bahkan Tuti membuka kaosnya
dengan alasan merasa panas, sedangkan Erni membuka kaosnya
dengan alasan kaosnya basah dan takut masuk angin. Aku merasa
panas juga melihat tubuh mereka, sambil membetulkan posisi
adik, aku mengatakan kalau hawanya memang panas dan aku
membuka baju juga.

Kini tangan mereka berdua dirangkulkan di tengkukku, aku
semakin panas karena lenganku merasa ada dua benda kenyal yang
menghimpit tubuhku dari kiri dan kanan. Akhirnya jebol juga
iman ini, aku menaruh notebook itu di meja di depanku dan aku
menciumi Tuti dengan nafsu yang sudah memuncak, Tuti pun tak
mau kalah sama seranganku, dia membalas dengan liar. Sedangkan
Erni sibuk menciumi dan menjilati dadaku. Tangan kiriku
kulingkarkan pada Erni dan mulai meremas buah dada yang masih
tertutup BH itu, sedangkan tangan kananku kulingkarkan di
tubuh Tuti dan memasukkan ke dalam BH dan meremas buah
dadanya. Erni mulai membuka celanaku dan menghisap penis yang
sudah tegang itu.

"Ouhh.. mmhh.. yahh.." aku mulai menikmati jilatan Erni pada
kepala penisku. Tuti pun jongkok di depanku dan menjilat
telurku. Aku hanya bisa pasrah melihat dan menikmati permainan
mereka berdua. Kemudian Riyas keluar dari kamar dengan
selembar handuk menutupi tubuh, dia menarik meja di depanku
supaya ada cukup tempat untuk bermain. Riyas berlutut sambil
membuka celana Tuti. Setelah celana Tuti lepas, dia mulai
menghisap vagina Tuti. "Ooohh.. Ssshh.. ahh.." Tuti mendesah.
Tak lama kemudian Tuti membalikkan tubuhnya dan sekarang
posisi Riyas dan Tuti menjadi "69". Aku pun sudah tak tahan
lagi, segera kuangkat Erni dan membaringkannya di lantai dan
membuka celananya. Setelah terbuka aku langsung menghisap
vagina yang sedang merah itu. "Auuhh.. Ooohh.. Sayang.."
desahan Erni semakin membuatku bernafsu.

Dengan segera aku mengarahkan penisku ke vagina Erni, dan
mulai menusukkan secara perlahan. Erni merasa kesakitan dan
mendorong dadaku, aku menghentikan penisku yang baru masuk
kepalanya itu. Selang agak lama Erni mulai menarik pinggangku
agar memasukkan penis ke vaginanya, setelah masuk semua aku
menarik perlahan-lahan dan memasukkannya kembali secara
perlahan-lahan. "Ahh.. ayo Sayang.. ohh.. cepat.." Aku pun
mulai mempercepat gerakanku. Dari tempatku terlihat Tuti dan
Riyas saling menggesek-gesekkan vagina mereka. "Auuhh..
oouuhh.. iyahh.. yahh.. sshh.. hh.." desahan Erni berubah
menjadi teriakan histeris penuh nafsu.

Tak lama kemudian Erni mencapai orgasme, tapi aku terus
menusukkan penis ke arah vagina Erni. "Gantian donk, aku juga
pingin nih.." kata Tuti sambil menciumi bibir Erni. Aku pun
menarik penisku dan mengarahkan ke vagina Tuti setelah dia
telentang. Ketika penisku masuk, vaginanya terasa licin sekali
dan mudah sekali untuk masuk, rupanya dia telah mengalami
orgasme bersama Riyas. Tampaklah Erni dan Riyas tertidur di
lantai sambil berpelukan. Sedangkan aku terus menggenjot tubuh
Tuti sampai akhirnya Tuti sudah mencapai puncak dan aku
merasakan akan ada sesuatu yang akan keluar. "Aahh.." suara
yang keluar dari mulutku dan Tuti. Akhirnya kami berempat
tertidur dan pulang pada esok paginya. Setelah kejadian itu
aku tidak pernah bertemu dengan Tuti dan Erni. Riyas sekarang
sudah menikah dan tetap tinggal di ruko itu. Sedangkan aku
masih sibuk dengan urusan kerja dan tidak pernah ke warnet itu
lagi karena sudah ada sambungan internet di rumahku.

TAMAT