Saturday, December 23, 2006

!!!!!!!

Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta
ternama di Jakarta.

Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa
sedikitpun!. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku
(Dedy) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya
(Gunawan). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu
sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang
rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih
kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak
mantan pejabat tinggi yang kaya raya (saya tidak tahu apakah
kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi!).

Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan
dan patung (Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy
sebelumnya) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan
dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia
membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai
untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy
mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya
jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan
patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang
pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya (hari Minggu), saya dan Dedy berangkat menuju
rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu
gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan
maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka
mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui
telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi
halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah, " Betapa
kayanya orang tua Gunawan" bisik dalam hatiku. Kami harus
menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam
pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu
seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke
rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu
selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang (saya yang baru
pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki
wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan
bukan seorang homo!). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan.
Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat
patung dan lukisan yang akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap
duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter
dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu (saya)
ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini (pos satpam).
Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk, saya
tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan
yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu
ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga
atau mengitari ruangan tersebut (sebenarnya bisa saja saya
teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu
sangat tidak sopan!).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut
dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari,
saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat
sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira
mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya
membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya
saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang
tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian
atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana!


Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang
indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup
pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas
dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat
tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang
lelaki tua dan wanita tua (mungkin foto orang tuanya). Anak
perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat! lalu
saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku
pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C.
Masih kelas 1! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu
saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning
langsat dan indah itu!. Ingin rasanya menjamah paha tersebut
tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke
arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai
dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia
pasti tidak memakai pakaian dalam (BH atau kutang) di balik
dasternya itu!.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis! Akhirnya saya
memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya,
astaga..mulus sekali! Lalu saya menaikkan sedikit lagi
dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam (CD) warna
putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet
CDnya, lalu saya mengintip ke dalam,.. Astaga! tidak ada
bulunya! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat
dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium
Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit
lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang
ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya!
Luar biasa!

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan
diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu,
sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan
putih! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya
bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan
akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna kuning
kecoklatan! Jantung saya kali ini terasa berhenti! Sayapun
merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek
pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya
melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga,
sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas,
saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh
dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina
kini hanya mengenakan celana dalam (CD) saja! Saya memandangi
tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit
bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin
sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga
pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih
dari itu! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah
hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat! Betapa
indahnya tubuh Elvina ini, gadis kelas 1 SLTP yang amat manis,
imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta
vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun!

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan
sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu!
Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya
dengan perlahan-lahan, terlihat dalamnya bewarna kemerah
รข€“merahan dengan daging di atasnya. Saya menjulurkan lidah saya
ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya
deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya
bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk
dilewatkan begitu saja! Benar dugaan saya!

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina
terbangun! Saya pun terkejut setengah mati! Untung Elvina
tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya
dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina
lalu berkata " Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan?". Saya
langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini! Lalu
saya mengatakan kepada Elvina: " Elvina, saya melakukan ini
karena Gunawan yang mengijinkannya!", kataku yang berbohong.
Elvina kelihatan tidak percaya lalu berkata " Tidak mungkin,
Gunawan kakakku!". Pandai juga dia! Tapi saya tidak menyerah
begitu saja. Saya mengatakan lagi " Elvina, saya tahu Gunawan
kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya,
apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat
besar? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan?, kalau dia
tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara " kataku sambil
berbohong. Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya.
Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya
yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja
dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi
kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu! Saya mencium
pipinya dan berkata "Saya akan selalu mencintaimu,
percayalah!". Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya
yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan
pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya
langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera
menuntaskan " tugas " ini (maklum saja, kalau terlalu lama,
transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan,
ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh!).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina
kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih
kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah
dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan
rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat,
Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu,
Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat! "Sakit kak
" kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya
mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan
saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya
membalikkan badan Elvina sehingga Elvina tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya
remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga
terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus
Elvina, terasa asin sedikit! Dengan jari telunjuk saya, saya
tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan
saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina
Elvina sambil ia nungging (posisi saya di belakang Elvina).
Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja!. Setelah puas,
saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya
naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut
Elvina. " Jilat dan kulum!" kataku. Elvina ragu juga pada
awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat
juga.

Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti
anak kecil yang menjilat permen lolipopnya. "Kulum!" kataku,
dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis
saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau
muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan
mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis
saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis
saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang
kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya.
Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk
vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina
menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah
karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil
menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.


Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas
tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya.
Elvina kelihatan ketakutan juga, " Jangan kak, saya masih
perawan!", Nah ini dia! saya membujuk Elvina dengan
rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis
saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke
vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu! Sulit sekali
awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya
hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka
lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya
kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya!


Elvina mencakar tangan saya sambil berkata " sakitt!!" saya
tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina! Sudah
sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis
saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua! Dan
seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong,
tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus! Elvina memejamkan
matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal
diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga
ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning
kecoklatan itu kuat-kuat! Saya memainkan irama cepat ketika
penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis
saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain
15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak
kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya
hingga tumpah ruah. Saya puas sekali! Saya peluk Elvina dan
mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan
saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah
keperawanannya!.

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya
ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke
Elvina, " Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke
siapa-siapa yah ", Elvina hanya terdiam saja sambil
menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan
bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan
pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun
sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka
transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk
beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama!

Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam
itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan
transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik
Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan
terlupakan!

TAMAT

1 comment:

endi88 said...

cerita lo itu ga kurang masik diakal, just advice for you ,, cari cerita yang masuk diakal orang dewasa ok. Jangan marah